Rabu, 24 Juni 2009
gedung R&D
Gedung riset and development
Dibuat untuk mencukupi kebutuhan akan bangunan pengembangan teknologi dikota solo. Site bangunan ini terletak di dekat UNS dengan luas site sekitar 1 ha, diatas tanah yang berkontur cukup tajam dengan selisih sekitar 4 meter. Untuk menyiasati hal ini digunakan lantai split level dengan ramp sebagai penghubung, sehingga perbedaan tinggi antar lantai terkesan lebih landai dengan demikian hubungan antar lantai juga terkesan semakin dekat.
Bentuk bangunan menyesuaikan dengan bangunan baru yang telah terbangun disekitarnya, termasuk bentuk lingkaran yang ada di kedua ujung bangunan yang difungsikan sebagai tangga. Model bangunan modern minimalis juga dipilih menyesuaikan dengan bangunan yang telah ada dengan tetap menggunakan atap limasan sebagai salah satu identitas bangunan tropis.
Minggu, 21 Juni 2009
asrama ponpes syubbanul wathon
Asrama Ponpes Syubbanul Wathon
Merupakan asrama ponpes modern yang dibangun diatas lahan yang cukup luas sekitar 1ha. Dibangun dilengkapi dengan bangunan pendukung seperti musholla, pengelola, dapur, gudang, dll. Dengan kebutuhan sekitar 800 santri putra dan 800 santri putri pada setiap angkatan. Bangunan asrama ini terdiri dari 3 lantai dan dapat menampung 72 santri pada setiap lantainya. Setiap kamar dapat menampung 12 santri dengan tempat tidur 2 tingkat. Terdapat 4 bangunan asrama putra dan 4 asrama putri pada lahan ini. Pada setiap lantainya terdapat 8 kamar mandi, 1 pantry dan ruang bersama yang cukup luas, juga terdapat tempat jemur pada top floor.
Dengan tinggi antar lantai 4 meter dan dengan bukaan yang lebar, diharapkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara dapat menjangkau setiap ruang secara optimal. Islamic pattern digunakan pada bidang fasad sebagai bukaan kaca maupun lubang angin dan dikombinasikan dengan 'iwan' pada main entrance semakin menguatkan citra bangunan islam modern. Penggunaan material lokal dimaksudkan agar selaras dengan bangunan disekitarnya.
asrama ponpes degolan
Ponpes Hidayatullah
Dibangun diatas lahan yang terbatas 12mx12m dengan kebutuhan ruang yang cukup banyak. Di lantai 1 terdapat puskestren (pusat kesehatan pesantren). Di lantai selanjutnya 2,3&4 terdapat asrama santri, di setiap lantai terdapat 4 kamar, masing-masing kamar dihuni 10 orang santri. Ruang belajar yang dikelompokkan menjadi satu pada setiap lantai. Terdapat 6 kamar mandi 2 tempat cuci serta 2 tempat jemur di tiap lantai. Serta ruang pendukung lain seperti pantry dan ruang setrika di tiap lantai.
Untuk menyiasati lahan yang terbatas lantai 2 dan seterusnya digunakan kantilever. Sehingga lahan yang ada masih tersisa dengan panjang 2m di tiap sisinya. Sedangkan bukaan-bukaan lebar yang terdapat pada bangunan ini seperti penggunaan kaca nako yang memanjang pada tiap kamar asrama dan penggunaan kisi-kisi besi dengan motif islamic pattern diharapkan dapat meminimalkan penggunaan cahaya buatan serta mamaksimalkan sirkulasi udara sekaligus menguatkan citra bangunan bangunan ISLAM. Penggunaan material bata expose dimaksudkan agar sesuai dengan bangunan sekitar.
Untuk menyiasati lahan yang terbatas lantai 2 dan seterusnya digunakan kantilever. Sehingga lahan yang ada masih tersisa dengan panjang 2m di tiap sisinya. Sedangkan bukaan-bukaan lebar yang terdapat pada bangunan ini seperti penggunaan kaca nako yang memanjang pada tiap kamar asrama dan penggunaan kisi-kisi besi dengan motif islamic pattern diharapkan dapat meminimalkan penggunaan cahaya buatan serta mamaksimalkan sirkulasi udara sekaligus menguatkan citra bangunan bangunan ISLAM. Penggunaan material bata expose dimaksudkan agar sesuai dengan bangunan sekitar.
Langganan:
Postingan (Atom)